Kementerian Luar Negeri Melihat Ke Dalam Kasus Dari 12 Wanita Yang Diduga Dijual Ke Pria China


Kementerian Luar Negeri sedang mencari laporan dari puluhan wanita Indonesia yang diduga menjadi korban perdagangan manusia dan kekerasan fisik setelah terlibat dalam pernikahan kontrak dengan pria China, kata seorang diplomat penting.

Direktur Perlindungan Warga Negara Kementerian Luar Negeri Indonesia Lalu Muhammad Iqbal mengatakan kantor perwakilan Indonesia di Shanghai dan Beijing sedang menangani kasus ini.

“Polisi provinsi Henan telah menyelidiki kasus ini. Menurut Polisi Henan, pernikahan internasional telah lama populer, terutama dengan warga negara Vietnam, Myanmar, dan Laos, ”katanya, seraya menambahkan bahwa polisi belum menyimpulkan apakah itu adalah kasus perdagangan manusia.

Kedutaan Besar China di Jakarta tidak menanggapi pertanyaan dari para reporter.

Mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi baru-baru ini mengungkapkan bahwa seorang Purwakartan telah mengingatkannya tentang situasinya melalui WhatsApp messenger, mengatakan bahwa dia telah disiksa dan dikurung di China.

“Menurut mereka para wanita itu mereka beli seharga Rp 400 juta, tetapi mereka tidak menerima uang. Para wanita hanya mengetahui tentang uang karena para suami membesarkannya sambil menyalahgunakan mereka, ”kata Dedi pada keterangan tertulis.

Menurut Dedi, para wanita mengatakan kepada orang tua mereka bahwa mereka telah menemukan pekerjaan sebagai perempuan penjualan di Jakarta ketika mereka meninggalkan kampung halaman masing-masing.

Inspektur Polisi Jawa Barat. Jenderal Agung Budi Maryoto mengatakan setidaknya ada 12 gadis, sebagian besar dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Banten, diduga menjadi korban perdagangan manusia, dengan pernikahan kontrak sebagai modus operandi. Mereka juga dilaporkan dipaksa bekerja di sektor pertanian.

Tidak ada komentar