Seorang Warga Negara Indonesia Diduga Terlibat Dalam Ledakan Bom Di Lamitan


Polisi Nasional telah melakukan pembicaraan dengan mitra Filipina mereka mengenai tuduhan bahwa seorang warga negara Indonesia terlibat dalam ledakan bom baru-baru ini di Lamitan, sebuah kota di provinsi Balisan di Filipina selatan.

"Kami telah berkoordinasi tentang masalah ini," Wakil Kepala Kepolisian Nasional, Comr. Jenderal Syafruddin mengatakan di Jakarta pada hari Kamis 02 Agustus 2018.

Badan Kontra Terorisme Nasional (BNPT) juga dilaporkan terlibat dalam proses tersebut.

Tuduhan itu pertama kali dilaporkan oleh media lokal, yang menyatakan bahwa seorang warga negara Indonesia termasuk di antara orang-orang yang tewas dalam ledakan itu. Orang Indonesia berada di dalam mobil yang membawa bom yang meledak di dekat pos militer di Lamitan pada hari Selasa.

Seorang juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina, Kolonel Edgardo Arevalo mengatakan bahwa Abu Sayyaf berada di belakang ledakan di Kota Lamitan, yang menewaskan 11 orang termasuk satu tentara, lima anggota milisi, empat warga sipil dan pembom yang dicurigai.

Beberapa jam setelah insiden itu, Reuters melaporkan bahwa Negara Islam telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Arevalo segera mengecilkan klaim, mengatakan bahwa setiap organisasi "dengan mudah dapat mengklaim tanggung jawab dan naik pada insiden itu untuk pemuliaan mereka sendiri."

"Melompat ke dalamnya akan seperti membantu narasi mereka dan bertindak sebagai alat propaganda teroris," katanya pada keterangan tertulis.

Tidak ada komentar