Anggota DPR Mengkritik Peryataan Prabowo Mengenai Pemindahan Kedutaan Ke Yerusalem


Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bapak Meutya Hafid mengkritik pernyataan Bapak Prabowo Subianto yang tampaknya menunjukkan Indonesia tidak akan keberatan terhadap keputusan Australia untuk memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem.

Pernyataan Pak Prabowo sangat bertentangan dengan semangat konstitusi kami, kata Meutya Hafid dalam pernyataan yang tertulis pada hari Jumat, 23 November 2018.

Pernyataan calon presiden Prabowo Subianto yang bisa dibilang kontroversial adalah jawaban atas pertanyaan wartawan asing yang terkait dengan langkah Australia untuk mentransfer kedutaannya dari Israel Tel Aviv ke Yerusalem. Pertemuan ini terjadi setelah Pak Prabowo berbicara di Forum Ekonomi Indonesia 2018 di Jakarta pada hari Rabu, 21 November 2018.

Dalam hal memindahkan kedutaan mereka, saya belum membaca keputusan Australia untuk memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem. Sebagai pendukung Palestina, kami pasti memiliki pendapat sendiri. Tapi Australia adalah negara merdeka dan berdaulat dan kita harus menghormati kedaulatan mereka, kata Prabowo kepada jurnalis asing.

Meutya Hafid mengatakan bahwa relokasi Kedutaan Besar Australia ke Yerusalem sama dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang menurutnya merupakan bentuk kolonialisme modern yang ditunjukkan oleh Israel.

Indonesia harus dengan kuat memprotes rencana negara mana pun untuk memindahkan kedutaan mereka ke Palestina, termasuk Australia, kata anggota legislatif dari faksi Partai Politik Golkar.

Tidak ada komentar