Pemerintah Depok Akan Membantu Siswa Setelah Hukuman Push-up Atas Uang Sekolah Yang Belum Dibayar


Pemerintah Depok di Jawa Barat telah berjanji untuk memberikan bantuan keuangan kepada seorang siswa sekolah dasar Bogor yang dituduh dipaksa untuk melakukan 100 kali push-up sebagai hukuman untuk biaya sekolah yang belum dibayar.

Sekretaris Depok, Bapak Hardiono, mengatakan bahwa pemerintah akan membayar uang sekolah sekolah dasar Islam Terpadu Bina Mujtama yang belum dibayar, yang tunggakan dalam waktu 10 bulan.

Walikota Depok Bapak Mohammad Idris akan membayar uang sekolah dan merekomendasikan agar siswa dipindahkan ke sekolah lainnya di Depok, kata Pak Hardiono pada hari Selasa, 29 Januari 2019, setelah mengunjungi rumah siswa di Depok. Sekolah Bina Mujtama terletak di Bogor.

Orang tua siswa dilaporkan gagal membayar uang sekolahnya karena kendala keuangan. Dia mengakui dihukum oleh kepala sekolah yang dia klaim membuatnya melakukan 100 kali push-up untuk memaksa orang tuanya datang ke sekolah dan membayar uang sekolah.

Pelajar itu dilaporkan trauma dari kejadian itu dan menolak untuk keluar dari rumahnya dan bersosialisasi.

Untuk membantunya pulih dari trauma, kata Bapak Hardiono, pemerintah akan bekerja sama dengan Badan Perlindungan Anak dan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) untuk membantu siswa.

Bina Mujtama mengklaim bahwa siswa hanya diminta untuk melakukan 10 push-up.

Sekolah mengatakan telah memanggil orang tuanya beberapa kali, karena mereka secara konsisten gagal datang ke sekolah.

Tidak ada komentar