SURAT UNTUK AYAH YANG SUDAH MEMBUNUH IBU
SURAT UNTUK AYAH YANG SUDAH MEMBUNUH IBU
Alen berusaha merangkak keluar , tapi karena kesakitan yang luar biasa yang tengah ia rasakan , ia harus mencoba berdiri berkali kali , terjatuh lagi , demikian seterusnya hingga ia butuh sekitar belasan menit untuk bisa keluar. Hatinya penuh dengan kebencian , ia membenci dirinya sendiri , James , dan seluruh dunia! Sambil meratapi nasib malangnya , ia menghampiri putrinya , berusaha menahan sakit dan mengangkat tangannya , membelai kepala putrinya , sambil menanggis berkata : “Maafkan ibumu ini , Belinda , Ibu seharusnya mati saja… Harusnya langsung mati saja.”
Sambil berbicara dan terjatuh pingsan di tubuh Belinda. Belinda terkejut dan menanggis sambil menggoyang goyangkan tubuh ibunya , berusaha membangunkannya sambil berteriak : ” Ibu , Ibu , Belinda tidak pernah menyalahkanmu , sungguh…Ayo bangun , lekaslah tidak lama dari itu suara tangisan juga terdengar, beberapa tetangga pun juga mendengar Aaron bersama dengan istri dan anak anaknya turun menghampiri mereka mengetuk pintu tapi tak ada yang menjawab. Namun dari dalam rumah terdengar suara anak yang sedang menangis tersedu sedu , terdengar sedih sekali , entah kenapa? Jangan jangan James lagi lagi memukuli istrinya dan anaknya? Ia menyuruh putranya untuk mendobrak pintu , hanya dalam 2 kali tendangan , pintu pun berhasil didobraknya , kemudian istri Aaron ( Panggil saja bibi Loo ) langsung menangis melihat keadaan di depan matanya ini…
Bibi Loo sangat menyukai Alen dan Belinda , ia langsung menghampiri mereka : “Alen…Alen…Kamu kenapa? Ayo bangun.” melihat tidak ada reaksi apa pun , ia langsung bertanya pada Belinda :”Belinda ada apa dengan ibumu? Kenapa dia seperti ini?” melihat wajah sedih Belinda yang terus menangis itu , tambah sedih lagi hati bibi Loo , sambil menangis berkata :”Jangan takut nak , ada kakek dan nenek disini , kamu jangan hawatir yah " tidak lama kemudian ambulans punya juga datang untuk melakukan pertolongan pertama
Aaron memarahi James melalui telepon saat ia sedang berada di RS , James memang lebih segan terhadapnya. Setelah Aaron menyelesaikan urusan Administrasi RS , James masuk ke kamar pasien , menatap istrinya dengan pandangan dingin dan terkadang dengan tersenyum sinis melihat Belinda terlihat ketakutan. Perasaan Belinda sudah lebih baik dari sebelumnya , karena melihat ibunya telah siuman.
Selama Alen rawat inap selama beberapa bulan ini , Aaron sering datang menjenguk , sekitar 3x seminggu , dan setiap kali pasti membawa buah buahan dan vitamin , hal ini membuat Alen sangat tersentuh. Ia berjanji dalam hati akan berbakti pada Aaron dan bibi Loo seperti terhadap orang tua kandung nya sendiri. Pada bulan Agustus setelah Alen keluar dari RS , hal pertama yang dilakukannya adalah membawa Belinda bertamu ke rumah Aaron dengan membawa beberapa hadiah sebagai tanda terima kasih , kemudia pulang kerumah. Pada hari Natal , Alen juga bersama Belinda membawa kado natal dan bertamu kerumah Aaron dan kembali kerumah setelah mengobrol beberapa saat dengan Bibi Loo.
Pada malam ini terjadilah hal yang paling di takuti… James pulang dalam keadaan mabuk dan melihat Alen memeluk Belinda , selama ini diotaknya tertanam pemikiran bahwa ” Pria lebih penting dari pada kaum wanita, kemarahan nya sendiri juga melupa setelah dirinya melihat sang istri tengah memeluk erat outrinya, tidak lama dirinya juga melempar bangku kayu yang ada di dekatnya saat itu. Alen yang tidak tahu bahwa James telah pulang itu pun langsung pingsan tergeletak di lantai. James melanjutkan dengan mencambuki istrinya Alen dengan sabuk , terus menerus hingga terlihat banyak sekali goresan dan darah….Belinda ketakutan dan berlutut memeluk kaki ayahnya , memohon supaya berhenti memukuli ibunya…Tapi James tidak menggubris dan langsung menendang keras Belinda hingga ia terpental dan bibirnya terluka , berdarah…berdarah!! Belinda melihat ayahnya mencambuki ibunya hingga wajahnya tak berbentuk…
“Ayah…kumohon jangan pukuli ibu , kumohon hentikan… aku saja yang pergi… bolehkan semua ini disudahi kalau aku saja yang pergi?” kemudian ia berlutu dihadapan James , tapi ia sama sekali tidak mengubris , keganasan telah menutupi mata hati nuraninya… Entah telah berselang berapa lama , James kelelahan sendiri dan berbaring istirahat di sofa…
Keesokan harinya , terlihat bahwa istrinya sama sekali tidak bergerak , bahkan posisi dan pose tergeletak pun sama sekali tidak berubah. Ia mulai ketakutan , ia menendang nendang bermaksud membangunkan Alen , tapi sama sekali tidak ada respon…kemudian ia meletakan jarinya didepan hidung Alen dan..!!Alen sudah tridak bernafas lagi , ia telah meninggal di hajar hingga kehilangan nyawa. Ia sangat menyesal dan ingin bersiap siap kabur, ia melihat secarik kertas dimeja , isinya : “Ayah , kumohon jangan pukuli ibu lagi , aku tahu kau tidak pernah menyukaiku , kau membenciku , bolehkah semua ini disudahi asalkan aku pergi saja?Bolehkah?? Cukup dengan aku pergi saja…” Dari Putri yang kau benci Belinda.
James terkejut dan terdiam seribu bahasa , ia sungguh menyesal , apa yang telah dilakukannya… tiba tiba hatinya melunak , hati nuraninya mulai terbuka lagi…Ia sungguh menyesal…
Post a Comment