WNI di Taiwan: Kami Membutuhkan Masker


Wabah virus Corona Covid-19 benar-benar mengkhawatirkan warga Taiwan. Apalagi dengan berita tentang penumpang Berlian Princess yang dites positif mengidap virus Corona dan berhenti di Keelung, Taiwan, seperti dilansir media lokal. Hal itu dikatakan oleh seorang warga negara Indonesia yang berada di Taiwan, Umi Sugiharti, kepada Sindonews pada hari Sabtu. Jumlah penumpang yang terinfeksi juga telah dilaporkan terus bertambah, katanya. Umi mengatakan, data yang diperoleh dari perusahaan biro perjalanan, para penumpang kapal pesiar Diamond Princess telah mengunjungi berbagai tempat wisata di Taiwan. Tentu ini semakin mengkhawatirkan, kata Umi. Dikatakan oleh Umi, pemerintah Taiwan telah mengeluarkan seruan untuk selalu mengenakan topeng saat meninggalkan rumah dan mencuci tangan setelah bepergian. Pemerintah juga meminta untuk tidak sembarangan menyentuh barang-barang dari luar, terutama di bus, selalu tersedia tisu basah atau alkohol pencegah virus dan menghindari tempat-tempat ramai sehingga tidak terinfeksi virus Corona. Sementara itu, pembelian masker terbatas. Satu orang hanya bisa membeli 1 bungkus berisi 3 buah topeng.

Kebetulan, saya tinggal di daerah Li-Jing jauh dari keramaian kota. Hanya ada satu toko kecil bernama 7-11. Mereka hanya menyediakan masker antara pukul 4 dan 6 sore. Bahkan kemudian, mereka sering tidak mengerti, katanya. Untungnya ada organisasi dan KDEI yang mendistribusikan gratis terutama untuk pekerja migran. Tapi tentu saja masih kurang. Dilaporkan oleh CNA (Channel News Asia) jumlah pekerja migran di Taiwan tidak kurang dari 270.000. Jadi kita benar-benar membutuhkan topeng, katanya. Meskipun harga topeng itu terjangkau, tetapi keberadaannya sekarang sangat jarang, alias sulit didapat, katanya. Virus Corona Covid-19 sejauh ini secara global membunuh 1.526 orang, termasuk 1.523 kematian di Cina. Jumlah kematian meningkat tajam pagi ini setelah Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan 143 kematian baru-baru ini. Untuk jumlah kasus atau orang yang terinfeksi secara global, seperti dikutip dari situs web pelaporan worldometers.info, jumlahnya mencapai 67.100. Jumlah tertinggi di Cina, yaitu 66.492 orang. Jumlah pasien yang pulih secara global mencapai 8.193 orang.

Tidak ada komentar