Kim Jong-un Disebut dalam Bahaya Besar usai Operasi, Ini Respons Korsel


Kim Jong-un, pemimpin Korea Utara (Korea Utara), dilaporkan oleh media Amerika Serikat (AS) berada dalam bahaya besar setelah menjalani operasi. Pemerintah Korea Selatan mengklaim tidak tahu dan tidak dapat mengkonfirmasi laporan tersebut. Media Amerika yang membuat laporan itu CNN mengutip sumber-sumber pemerintah AS anonim. Seperti memantau intelijen, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berada dalam bahaya besar setelah operasi, menurut seorang pejabat AS dengan pengetahuan langsung, "kata Kepala Koresponden Keamanan Nasional CNN, Jim Sciutto, Senin (20/4/2020) malam Washington Kantor Presiden Korea Selatan atau Gedung Biru telah menanggapi laporan tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (21/4) / 2020) "Kami tidak memiliki konfirmasi dan tidak ada gerakan khusus yang terdeteksi di Korea Utara sampai sekarang, "kata pernyataan Gedung Biru. Beberapa pejabat Korea Selatan ragu dengan kredibilitas sumber yang dikutip oleh media Amerika." Seoul belum melihat tanda-tanda yang tidak biasa. mengenai kesehatan Kim, mencatat bahwa pemimpin Korea Utara keluar dan di depan umum sampai beberapa hari terakhir, "kata seorang pejabat. Pemerintah Korea Selatan dikutip oleh Yonhap. Kementerian Unifikasi, yang menangani hubungan antar-Korea dan Kementerian Korea Selatan Pertahanan, menolak berkomentar.

Moon Chung-in, penasihat keamanan untuk Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, mengatakan kepada AFP bahwa ia belum mendengar apa pun tentang kesehatan Kim Jong -un. Media pemerintah Korea Utara terakhir melaporkan kegiatan Kim pada 12 April 2020. Namun, tidak adanya diktator muda dalam perayaan ulang tahun almarhum pendiri Korea Utara; Kim Il Sung, 15 April, memicu spekulasi tentang kondisi kesehatan Kim. Pendiri Korea Utara tidak lain adalah kakek Kim Jong-un. Daily NK, sebuah media online yang sebagian besar dijalankan oleh para pembelot Korea Utara, mengatakan Kim Jong-un telah menjalani prosedur kardiovaskular awal bulan ini dan sedang memulihkan diri di sebuah vila di provinsi Phyongan Utara "Berlebihan merokok, obesitas dan kelelahan adalah penyebab langsung dari perawatan kardiovaskular yang mendesak untuk Kim, "sumber Korea Utara yang tidak disebutkan namanya dikutip oleh Daily NK. Korea Utara, yang berubah menjadi peneliti yang berbasis di Seoul, mengatakan operasi jantung membutuhkan peralatan medis canggih dan hanya dapat diakses di fasilitas di Pyongyang. "Tidak masuk akal untuk memindahkannya ke tempat lain untuk pembedahan," katanya, merujuk pada pemimpin Korea Utara itu.

Tidak ada komentar