Media AS: Korban Jiwa COVID-19 di Wuhan 16 Kali Lebih Banyak
Media Amerika Serikat (AS), The Washington Post, melaporkan jumlah kematian sekitar 2.500 orang di Wuhan, Cina, karena virus korona COVID-19 terlalu kecil. Media mengklaim memiliki bukti bahwa jumlah sebenarnya 16 kali lebih banyak dari yang dilaporkan secara resmi. Tuhan adalah kota tempat virus pertama kali muncul atau terdeteksi. Secara nasional, Cina melaporkan 81.639 kasus, 3.326 kematian dan 76.755 pasien sembuh. Namun, dalam beberapa hari terakhir telah terjadi peningkatan spekulasi tentang validitas statistik korban COVID-19 yang dilaporkan oleh Tiongkok. Laporan intelijen AS secara terang-terangan menyebut Beijing berbohong tentang data kematian. Beijing tentu saja marah dengan tuduhan itu dan bersikeras bahwa itu transparan. Sebagai perbandingan, AS memiliki 276.965 kasus, 7.391 kematian dan 12.283 pasien sembuh. Amerika adalah negara dengan kasus infeksi COVID-19 terbanyak di dunia. Italia memiliki 119.827 kasus, 14.681 kematian dan 19.758 pasien pulih. Spanyol memiliki 119.199 kasus, 11.198 kematian dan 30.513 pasien pulih. Jerman memiliki 91.159 kasus, 1.275 kematian dan 24.575 pasien sembuh.
Cina mengatakan angka-angka tersebut adalah fungsi dari fakta bahwa virus korona baru dapat dikendalikan oleh Beijing. The Washington Post tidak percaya dengan laporan resmi Beijing. Media ini mengklaim memeriksa bukti yang menunjukkan jumlah kematian di Wuhan 16 kali lebih banyak daripada yang diakui oleh China. Menurut laporan media, telah ada antrian panjang di rumah pemakaman Wuhan dalam beberapa pekan terakhir, dengan krematorium bekerja 19 jam sehari dan pelayat menunggu hingga enam jam untuk mayat orang yang mereka cintai. Washington Post sebelumnya melaporkan tingginya jumlah guci mayat yang dikirim ke beberapa rumah duka. Media AS memperkirakan bahwa 3.500 guci sehari telah dikembalikan ke kerabat para korban sejak 23 Maret, yang menyiratkan jumlah sebenarnya korban sekitar 42.000 atau 16 kali lebih banyak dari laporan resmi Tiongkok. Perkiraan secara terpisah, berdasarkan jumlah jam tungku yang beroperasi di Wuhan, menyebutkan korban tewas sekitar 46.000. Insinerator telah bekerja sepanjang waktu, jadi bagaimana bisa begitu sedikit orang yang mati? kata seorang pria lokal yang tidak disebutkan namanya di Wuhan.
Post a Comment