Perseteruan Berlanjut, China Bela WHO dari Serangan Taiwan


China menuduh Taiwan menyerang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan kejahatan ekstrem dan berkonspirasi dengan pengguna internet untuk menyebarkan komentar rasial. Tuduhan Beijing mengikuti pernyataan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang mengaku telah menerima pelecehan ras dari Taiwan. Taiwan, sekarang diklaim oleh China sebagai bagian dari wilayahnya, telah menanggapi dengan kemarahan pernyataan Tedros. Pemerintah di Taipei menuduh Tedros menyebarkan omong kosong dan memerintahkan mantan menteri luar negeri Ethiopia segera meminta maaf atas pernyataannya. Pengecualian yang dilakukan oleh WHO terhadap Taiwan selama wabah Corona telah membuat pemerintah Taipei marah. Negara pulau menyalahkan pengucilan oleh badan kesehatan PBB karena tekanan dari China. Dalam sebuah pernyataan Kamis (9/4/2020), Pemerintah RRC menyatakan kritik keras terhadap Partai Demokrat Progresif (DPP) yang berkuasa atas partai yang berkuasa di Taiwan. masalah virus (Covid-19) untuk mencari kemerdekaan (Taiwan), menyerang WHO dan mereka yang bertanggung jawab (dalam masalah pandemi) dengan cara ganas, berkonspirasi dengan 'tentara internet hijau' untuk menyebarkan komentar rasial dengan sembarangan.

Kami sangat mengutuk ini, kata Pemerintah RRC dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Reuters, Jumat (10/4/2020). Kata-kata hijau dalam pernyataan itu identik dengan warna DPP. Cina percaya bahwa DPP sedang mencari cara untuk mencapai kemerdekaan Taiwan di tengah wabah korona ini. Namun, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen membantah tuduhan Beijing. Dia menyatakan, negaranya telah merdeka sejak lama di bawah nama resmi Republik Tiongkok. Pemerintah Taiwan juga menekankan, Cina harus berhenti menggunakan WHO untuk menekan mereka dan secara politis menodai wajah Taiwan secara internasional. Kami tidak takut akan ancaman, kata Presiden Tsai. Sementara itu, Amerika Serikat pada Kamis (4/9/2020) waktu setempat kembali menuduh WHO memprioritaskan politik dalam menangani Covid-19. Washington menilai bahwa WHO telah mengabaikan peringatan Taiwan tentang wabah di Wuhan, Cina, ketika negara kepulauan itu membawa kasus mereka terkait corona ke badan PBB Januari lalu. Presiden Donald Trump sebelumnya juga mengancam akan menahan dana bantuan AS untuk WHO. Departemen Luar Negeri AS mengatakan, WHO sudah terlambat untuk membunyikan alarm untuk Covid-19. Departemen AS Mike Pompeo percaya bahwa keterlambatan tersebut menunjukkan bahwa WHO terlalu menghormati Cina untuk tidak mengejar instruksi yang diberikan oleh Taiwan.

Tidak ada komentar