Para Korban Tsunami Menghadapi Bencana Lain Ketika Air Banjir Menggenangi Rumah


Hanya empat hari setelah tsunami Selat Sunda menghancurkan rumah-rumah di Serang, Banten, banjir melanda dua desa di kabupaten itu pada hari Rabu, 26 Desember 2018, menggenangi sekitar 200 rumah dan menggusur 1.818 orang.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghubungkan air banjir sedalam 1 meter dengan Sungai Cikalumpang yang meluap akibat hujan yang deras.

Tidak ada korban jiwa yang tercatat. Personil dari kantor dinas Serang bersama dengan TNI, Kepolisian Indonesia dan Kepolisian Nasional sedang memindahkan penduduk dan menyediakan kebutuhan, kata juru bicara BNPB Bapak Sutopo Purwo Nugroho dalam pernyataannya.

Pak Sutopo mengatakan Serang adalah salah satu kabupaten di provinsi yang rawan bencana alam, termasuk banjir, kekeringan dan gempa bumi.

Setiap pembangunan di Serang harus memperhitungkan peta bahaya bencana selama perencanaan tata ruang, katanya.

Pihak berwenang dan sukarelawan melanjutkan pencarian mereka untuk orang hilang pada hari Rabu, dengan setidaknya 154 orang diduga tersapu oleh tsunami yang dipicu oleh letusan Gunung Anak Krakatau. Tsunami melanda wilayah pesisir Lampung dan Banten pada hari Sabtu malam, menewaskan sedikitnya 430 dan melukai lebih dari 1.400 orang.

Kami juga sudah mulai membersihkan area puing tsunami,” kata Sutopo Purwo Nugroho.

Tidak ada komentar