Anies Akan Fokus Jakarta Sebagai Pusat Ekonomi Setelah Ibukota Pindah


Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa Jakarta akan lebih fokus sebagai pusat ekonomi, bisnis, dan pariwisata setelah tidak lagi menjadi ibu kota.

Anies juga mengklaim bahwa jumlah kedatangan wisatawan ke Jakarta lebih tinggi dari Bali. "Kami nomor satu untuk tujuan wisata," kata Anies pada Rapat Kerja Regional Jakarta (Rakerda) Gerindra di Jakarta, pada hari Minggu, 26 Januari 2020.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur. Deputi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Rudy Suprihadi mengungkapkan bahwa Peraturan Presiden untuk pembentukan badan otoritas modal baru akan ditandatangani oleh presiden pada akhir bulan Januari 2020. "InsyaaAllah," kata Rudy di Shangri-Hotel Hotel. La, Jakarta, pada hari Rabu, 22 Januari 2020.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Jakarta (DPRD) Muhammad Taufik mengatakan bahwa istilah ibukota untuk Jakarta akan berakhir pada bulan Juni 2020. "Kami sepakat bahwa Jakarta akan berakhir sebagai ibukota pada bulan Juni," kata Taufik dalam pidatonya di Gerindra Regional Rapat Kerja.

Menurut Taufik, ia berharap setelah pindah dari ibu kota ke Kalimantan Timur, nasib Jakarta dapat segera ditentukan dan bisa menjadi pusat ekonomi dan perdagangan.

Taufik melanjutkan, akan membutuhkan diskusi yang cermat untuk mengubah Jakarta secara khusus dan meminta masyarakat untuk memperhatikan juga dalam pergerakan modal.

Tidak ada komentar