Polisi Meningkatkan Keamanan Di Rumah Para Pemimpin KPK Setelah Serangan Bom


Pihak kepolisian akan mengintensifkan keamanan di sekitar rumah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyusul dugaan serangan bom di rumah-rumah Ketua Bapak Agus Rahardjo dan Wakil Ketua Bapak Laode Muhammad Syarif pada hari Rabu, 9 Januari 2019 pagi.

Kami akan mengintensifkan patroli di sekitar rumah-rumah komisioner badan antigraft, juru bicara Polisi Jakarta Komisaris Besar Comr. Bapak Argo Yuwono mengatakan kepada awak media, pada hari Rabu.

Dini hari Rabu pagi, apa yang tampak seperti bom ditinggalkan di rumah Pak Agus di Bekasi, Jawa Barat. Pasukan bom polisi menemukan tas hitam yang tergantung di pagar rumah, berisi bahan yang menyerupai komponen alat peledak, seperti detonator, kabel, paku dan pipa.

Pada saat yang sama, sisa-sisa koktail Molotov ditemukan di rumah Pak Laode di Kalibata, Jakarta Selatan. Wakil ketua KPK mengatakan dia melihat orang-orang mencurigakan di dekat rumahnya pada putaran 1 pagi melalui kamera keamanan, sementara tetangganya mengaku mendengar kaca pecah.

Polisi bereaksi cepat dalam menanggapi insiden tersebut dengan menugaskan tim investigasi gabungan yang terdiri dari personel, antara lain Kepolisian Jakarta, Markas Besar Kepolisian Nasional, dan pasukan kontraterorisme Densus 88 polisi.

Juru bicara Kepolisian Nasional Brigjen. Jenderal Bapak Dedi Prasetyo mengatakan Densus 88 ditugaskan untuk menyelidiki insiden tersebut karena pengalamannya yang luas dalam menangani bahan peledak.

Beri waktu kepada tim kami untuk bekerja. Kami akan mengumumkan hasilnya setelah selesai, kata Dedi Prasetyo.